hampir 4 tahun saya meninggalkan rumah, untuk menggapai cita yang "tak terduga"
saya kuliah di kampus ini memang sangat di luar dugaan
keputusasaan saat rasa "benci" akan cita itu muncul beberapa tahun lalu
kampus dan jurusan yang tidak pernah ada di daftar "apa yang akan aku gapai"
ahh.. lupakan sejenak akan masa yang cukup dilematis itu
langsung saja..
pada tahun 2008,
saya mulai menginjakkan kaki di kota tempat kelahiran saya (lagi)
setelah selama 1,5 tahun kota ini saya tinggalkan, karena tuntutan akademik (pindah sekolah dan rumah)
*anggap saja waktu singkat itu seperti "persinggahan"*
dan..
saya berpikir untuk tidak kembali lagi ke kota "singgah" itu
mengapa?
sangat banyak alasan yang saya rangkai sendiri untuk merasakan "trauma" akan kota "singgah"
*astaghfirullah*
sungguh saya tidak ingin memiliki kebencian
saya ingat sekali, saat pertama kalinya orangtua menanyakan pada saya
"bulan depan liburan bukan? pulang gak? atau mamah dan papah yang kesana?"
saya pun spontan menjawab:
"iya mah, pah.. tapi tidak memungkinkan untuk pulang.. lagipula aku gak betah disana"
"ya sudah, mamah saja yang kesana.. mamah ngerti kok.. mamah juga pengennya ke sana saja"
*alhamdulillah*
setelah itu, mereka pun tidak pernah menanyakan waktu kepulangan saya.
sampai dua kali hari raya Idul Fitri pun, saya tidak bersama mereka.
selain karena tidak ingin kesana tapi kali ini juga waktu yang tidak memungkinkan
selama 4 tahun ini,
saya hanya sekali mengunjungi "rumah baru" kami
itu karena kerinduan yang luar biasa pada mereka
di luar itu,
ketika kerinduan muncul kembali
saya yang meminta mereka untuk datang
dan hal ini sering dilakukan, terkadang dalam satu tahun bisa lebih dari 3 kali mereka datang ^_^
syukur luar biasa memiliki orangtua seperti mereka
orangtua yang perhatian dan pengertian
namun entah apa sebabnya
hampir dua minggu ini, saya justru sangat ingin sekali ke sana
saya ingin merasakan tinggal di "rumah" dengan kehangatan keluarga yang utuh
saya ingin membujuk ke empat kakak-kakak saya untuk kembali merapat
saya ingin kembali bercengkerama dengan ke enam personil keluarga inti
saya ingin "rumah singgah" yang kini pasti akan menjadi "rumah keluarga" dipenuhi oleh suara anak-cucu mereka
saya ingin hanya sekali saja berkumpul dengan mereka semua
sudah lama sekali tidak merasakan semua ini (hampir lima setengah tahun)
"kehangatan" utuh yang selalu kurang rasanya
saat salah satu diantara kita tidak menunjukkan rupa
2 komentar:
wahh . .2x lebaran nggak pulang ke rumah?!
1x lebaran lagi jadi kayak bang toyib donk.
:p
salam kenal yak dari almamater yang sama.
:)
silakan berkunjung ke faizulfikri
Dan tahun ini akan jadi bang toyib :)
Salam kenal juga..
InsyaAllah,
syukron sudah mampir..
Posting Komentar